Assalamualaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini admin baru sempat mengupdate Postingan. Yang akan diposting merupakan hal penting berkaitan dengan raport madrasah. Daiantaranya admin akan menyampaikan terkait informasi AN dan AKMI. Dua hal yang sebenarnya sama meruapakan sama-sama Assesmen untuk Siswa Kelas 5. Namun ada beberapa perbedaan dan tujuan atau arah hasil pengolahan nilainya. Jika AN atau ANBK Melalui Kementrian Pendidikan sedangkan AKMI melalui Kementerian Agama. Ada beberapa hal yang berbeda sesuai latar belakang pelaksanaanya yang akan admin sampaikan, namun hakikatnya adalah merupakan kegiatan Assesmen yang dilakukan secara Online atau Semi Online dengan mengerjakan soal Literasi diantaranya Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar, untuk AKMI ada tambahan Literai Sains dan Literasi Sosial Budaya.
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah jenjang MI, MTs dan MA sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) menjadi bentuk evaluasi baru di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam.
AKMI merupakan evaluasi yang digunakan untuk memetakan mutu sistem pendidikan dengan menggunakan instrumen asesmen kompetensi.
Kompetensi peserta didik yang diukur tersebut adalah Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya.
Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah bentuk evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama untuk mengukur kompetensi peserta didik madrasah dalam Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains dan Literasi Sosial Budaya.
Sedangkan, ANBK adalah singkatan dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer. ANBK diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebagai
pengganti ujian nasional.
Asesmen Nasional atau ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Program evaluasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
ANBK dilaksanakan dengan 3 instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. AKM digunakan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) para siswa.
Sementara survei karakter digunakan untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Adapun survei lingkungan belajar untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Hasil kedua asesmen tersebut dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan peserta didik sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
Kedua Assesmen tersebut memiliki kesamaan, namun berbeda karena di lakukan oleh kedua kementerian yakni Kementerian Agama (AKMI) dan Kemendikbudristek (ANBK) hakikatnya adalah sama yaitu mengukur Kompetensi Minimum siswa yakni berkaitan dengan literasi. Keduanya telah disepakati dan disepahamkan oleh kedua kementerian tersebut. Jadi pada pelaksanaannya untuk Madrasah ada dua kegiatan Assesmen yakni AKMI dan ANBK, dan AKMI tidak ada di sekolah dibawah kementerian pendidikan.
AKMI juga merupakan salah satu komponen yang termasuk pada Program Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR). REP-MEQR sendiri merupakan program komitmen pemerintah dalam melakukan pengaturan ulang pengelolaan pendidikan madrasah agar meningkat kualitasnya melalui 4 komponen, yaitu pengelolaan reformasi birokrasi dan manajemen madrasah, penilaian melalui pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), pengembangan keprofesian yang berkelanjutan untuk peningkatan kompetensi tenaga pendidik, dan pengendalian data berbasis aplikasi elektronik di lingkungan madrasah (EMIS). Hal ini tentu satu tujuan dengan Kemendikbudristek, Namun bedanya AKMI dilakukan khusus untuk Madrasah dibawah Kemenag. Dengan penggunaan anggaran yang tidak sedikit, maka Kementerian Agama melalui bantuan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan program REP-MEQR. Termasuk pula AKMI yang merupakan Komponen kedua dari program REP-MEQR Tersebut. Dan akan berakhir sampai tahun 2024.
Berbeda dengan ANBK yang dilaksanakan oleh kemendikbudristek. Pembiayaan kegiatan dibiayai sepenuhnya dari Anggaran BOS Madrasah. Dan dilaksanakan setiap tahun ajaran untuk siswa kelas 5.
Alhamdulillah, MIS Manba’ul Huda Sidaraja untuk Tahun ini adalah Tahun kedua menjadi sasaran AKMI. Dan selalu mengikuti Kegiatan ANBK setiap Tahunnya. Tentu dengan pemutakhiran data siswa kelas 5 melalui EMIS untuk AKMI, dan tersyncrone ke Vervalpd melalui Kemendikbudristek untuk ANBK, Jika sekolah di bawah Diknas melalui Dapodik.
Kesamaan ANBK dan AKMI
Secara peranan ANBK dan AKMI sebagai alat ukur untuk lakukan penskalaan kualitas dan kualitas pengajaran. Elemen pokok yang dipakai ialah Literatur dan Numerasi. Penskalaan ini memakai Instrumen Assesmen Kapabilitas.
Ketidaksamaan ANBK dan AKMI
Secara Kepanjangan Istilah dan Lembaga Kementerian Penyelenggara memiliki perbedaan. Untuk Peserta pun ada perbedaan Jika ANBK peserta tidak hanya siswa kelas V, VII, XI, namun juga Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik (pada survey lingkungan belajar). Jumlah siswa yang di ikut sertakan pun berbeda, Untuk ANBK Tingkat SD/MI hanya 35 Siswa (30 Peserta ANBK Utama, dan 5 Cadangan). Sedangkan Peserta AKMI Seluruh siswa kelas 5 yang terdaftar di Emis.
Komponen Assesmen pada ANBK meliputi Assesmen Kompetensi Minimum (Literasi dan Numerasi, Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar. Sedangkan Komponen pada AKMI meliputi Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya (Dengan dasar Literasi mendekati Assesmen Kompetensi Minimum, sedang Sosial Budaya Mendekati Survey Lingkungan Belajar dan Karakter terutama sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (P3) atau Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin; P5RA ). Walau dalam praktik test nya AKMI juga disematkan survey lingkungan belajar dan survey karakter.
Waktu yang di gelar hampir bersamaan membuat madrasah harus menentukan jadwal ANBK dan AKMI agar tidak bentrok, Simulasi jadwal ada pada gambar artikel ini. Hakikatnya, keduanya sangatlah penting untuk di ikuti dan dilaksanakan. Pengaturan jadwal juga sangatlah Pleksibel, sehingga Madrasah Sasaran dapat menentukan jadwal keduanya agar tidak bentrok. Ada 4 Gelombang ANBK dan pelaksanaannya di bulan Oktober 2023, Sedangkan AKMI pun tersedia 7 periode, dilaksanakan mulai awal hingga pertengahan Oktober 2023. ANBK Sendiri mulai dilaksanakan di Pertengahan Oktober 2023. Adapaun madrasah yang bentrok pelaksanaannya, dapat memilihi gelombang akhir pada ANBK, sedang di AKMI, memilih periode 1, 2 dan 3. Masing-masing Gelombang (ANBK) dan Periode (AKMI) dilaksanakan selama 2 hari test.
Hal yang terpenting dari Assesment tersebut adalah tentang pengolahannya, Ada tambahan kegiatan untuk AKMI Setelah Pelaksanaan AKMI Bagi siswa, maka dibarengi dengan jadwal BIMTEK Tindak Lanjut AKMI yang di ikuti oleh 2 orang guru tiap madrasah sasaran. Jika ANBK tidak olah hasilnya atau di analisis oleh guru karena merupakan raport sekolah/madrasah, dan hanya dapat diperoleh ketika telah muncul hasil ANBK tersebut dari pusat, dan perlu di tindak lanjuti secara mandiri oleh Sekolah/Madrasahnya. Sedangkan AKMI perlu tindak lanjut disesuaikan dengan tujuannya, sehingga Guru Ikut serta berperan dalam peningkatan kualitas pembelajaran dimadrasah termasuk dalam hal literasi. BIMTEK untuk guru pada AKMI tersebut bertujuan agar guru dapat mengolah hasil AKMI dan memberikan tindak lanjut bagi madrasahnya.
Kategori pencapaian kompetensi pada ANBK ada 4 cakupan Level yakni Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap, Mahir. Sedangkan AKMI ada 5 cakupan Level yakni Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap, Terampil, dan Perlu Ruang Kreasi. Perbedaan Kategori level pencapaian Komptensi tersebut tak serta merta ANBK dan AKMI berbeda tujuan. Hakikatnya sama dan harus ada tindak lanjutnya, Jika ANBK merupakan pengganti Ujian Nasional harus ada perbaikan dan tindak lanjut ketika capaian kompetensi ditingkat bawah, sedangkan AKMI juga demikian.
Demikian paparan ANBK dan AKMI yang admin sampaikan semoga dapat bermanfaat, adapaun kurang lebih nya informasi yang disampaikan Admin sampaikan mohon maaf, karena keterbatasan waktu untuk menyusun dan memposting artikel di web ini. Mungkin ini adalah posting perdana di tahun 2023 ini, dan akan ada perbaikan web madrasah kedepan agar setiap detail informasi madrasah akan admin sampaikan untuk kemajuan madrasah ini.
Akhirul Kalam Wa Bilaihi Taufik Wal Hidaayah, Wassalamualaikum Wr. Wb.
Beri Komentar